Nama lengkapnya adalah Ipan Pranashakti. Ia adalah anggota Dewan Pengurus Kamar Dagang (Kadin) Sleman Bidang UMKM, Koperasi dan Usaha Daerah. Usianya 34 tahun. Jika menilik usianya, ia masih tergolong muda, namun pengalamannya dalam berwirausaha dilakukan semenjak masih duduk di bangku kuliah. Saat ini ia memiliki beberapa usaha, salah satunya adalah Visimaster Management, yang fokus menangani bidang pengembangan e-business.
Ternyata usaha yang dirintis tahun 2003 ini, dimotivasi oleh sebuah Komputer Pentium III bekas, pemberian teman akrabnya, seorang manajer sebuah perusahaan asing di Yogyakarta. Ia menggunakan komputer tersebut sebagai media mengasah skill bidang IT. Iapun tetap gigih bekerja keras mengerjakan berbagai proyek kecil-kecilan hingga pembuatan website dan software bernilai jutaan rupiah. Alasannya tetap gigih menjalankan bisnis, karena termotivasi ungkapan pimpinan perusahaan besar IBM, bahwa yang hebat adalah orangnya bukan komputernya.
Project pertama dari Visimaster adalah pembuatan web seorang pakar media Indonesia, waktu itu dibayar Rp. 245.000,- untuk pembuatan web termasuk desain, hosting, dan domainnya. Namun, dibalik itu semua ternyata harga bukan menjadi persoalan, menariknya pemesan web tersebut adalah sosok yang vocal di Yogyakarta. Sehingga dari sanalah harapannya dapat memunculkan kekuatan pemasaran dari mulut ke mulut. Ternyata benar, tiga rekan pakar media tersebut akhirnya memesan web ke Visimaster, dengan harga yang lebih tinggi.
Taktik yang digunakan atas pesanan web seorang pakar media tersebut, ditawarkan untuk membuatkan media download online untuk ratusan tulisannya dalam bentuk PDF. File-file tersebut diberi keterangan nama website dan desainernya.
“Saya menyebut konsep pemasaran dengan gurita media. Artinya file-file yang disebar tersebut bermanfaat bagi masyarakat dan bisa di download secara gratis. Tulisan-tulisan tersebut beredar dari warnet ke warnet lain, sehingga secara otomatis cara ini mendukung promosi saya,” katanya.
Iapun juga menjalankan prinsip spiritual marketing, artinya dalam kompetisi yang makin kompetitif ini pengusaha dan perusahaan harus berpikir memberi manfaat dahulu kepada pasar dengan ikhlas, selanjutnya ia dapat memasarkan produknya. Prinsip Ipan ini ternyata relevan dengan strategi Google dalam memasarkan produk Google Adword dan Google Adsense, yang berusaha menyebarkan iklan-iklan blog dan web siapapun, dengan tawaran dan imbalan. Dengan cara ini respon pasar sangat kuat karena iklan-iklan kecil ini menggurita ke banyak media online secara otomatis.
Ia mengaku banyak mendapat inpirasi dari sistim pemasaran Google yang lebih mengutamakan dari mulut ke mulut dari pada memasang baliho besar dan iklan ratusan juta seperti yang diterapkan Yahoo waktu itu. Dianggapnya bahwa kondisi Indonesia yang belum sepenuhnya memahami value website sebagai kekuatan komunikasi bisnis yang handal, justru sebagai peluang mengedukasi masyarakata sambil menawarkan benefit dari produk websitenya.
Ia menambahkan untuk memulai usaha tidak harus dengan komputer yang canggih namun taktik mendekati pasar yang harus canggih.
Nama Ipan kemudian dikenal luas oleh para pengguna dan pemerhati internet. Dua tahun terakhir ia dipercaya menjadi pembicara dan narasumber lebih dari 40 even. Meski demikian ia tak pernah sombong. Ia menganut sebuah falsafah dalam mencari inspirasi bisnis, yaitu menjaga dengan kuat segala kesederhaannya agar mampu menjalin hubungan dengan berbagai pihak tanpa harus terbebani penampilannya.
Menurutnya, inspirasi itu kadang muncul dari warung angkringan dan pasar barang bekas, di Yogya terkenal dengan nama Pasar Klitikan. Pertemuannya dengan pedagang yang sering mengeluh karena penjualannya sepi, juga pemilik usaha yang sulit memacu anak buahnya dalam menjual barang, ternyata memunculkan ide dalam mencari solusi-solusi untuk dijadikan tema-tema dalam tulisan dan materi saat diundang menjadi narasumber. Hal inilah yang membuatnya dipercaya menjadi salah satu fungsionaris Kadin Sleman. Sebagai pengurus ia bertugas mendampingi dan memacu peningkatan UMKM di Sleman, demi peningkatan sektor riil di negeri ini.
Dari kesederhanaan pulalah, ide-idenya sebagai desainer website muncul. Ipan pun sering memberikan masukan kepada pemesan website, agar desain dan fitur website karyanya selalu memberikan nilai customer oriented sehingga website kliennya mampu begitu dekat dengan masyarakat dalam waktu yang relatif singkat.
Menurut Ipan, sukses seseorang di bidang IT bukan karena ia memiliki memiliki pengetahuan lebih di bidang IT. Seorang web bisnis yang mempunyai karakter kuat biasanya memiliki kemampuan dalam pendekatan marketing yang kuat pula. Jika ia hanya mengandalkan pendekatan IT saja, maka biasanya website akan berhenti setelah ia mampu menginstal di hosting.
“Dengan pendekatan marketing, maka web bisnis setelah mempublikasikan web nya ia perlu berupaya agar websitenya bisa dekat dengan perilaku masyarakat sehingga perlu penerapan online marketing misalnya mengoptimalkan SEO (Seacrh Engine Optimization), survei secara online, dan analisa minat produk sekaligus kepuasan pelanggan,” kata Ipan.
Ia berpesan dalam memulai usaha sebaiknya berinvestasai dulu dalam bentuk skil dan kompetensi, bukan mengutamakan pinjaman modal dari bank, bahkan hindari pinjaman bank. Karena skil adalah modal yang tahan lama dan sanggup mendatangkan modal dana. Jika pengusaha mempunyai manajerial yang baik, maka tawaran kerjasama investor bisa datang dengan sendirinya. Modal dana yang besar tanpa skil yang baik, maka modal dana bukannya bertambah namun justru semakin lama-semakin tipis karena tidak mampu mengelolanya.
Sumber: Majalah Pengusaha Muslim
Read more
Ternyata usaha yang dirintis tahun 2003 ini, dimotivasi oleh sebuah Komputer Pentium III bekas, pemberian teman akrabnya, seorang manajer sebuah perusahaan asing di Yogyakarta. Ia menggunakan komputer tersebut sebagai media mengasah skill bidang IT. Iapun tetap gigih bekerja keras mengerjakan berbagai proyek kecil-kecilan hingga pembuatan website dan software bernilai jutaan rupiah. Alasannya tetap gigih menjalankan bisnis, karena termotivasi ungkapan pimpinan perusahaan besar IBM, bahwa yang hebat adalah orangnya bukan komputernya.
Project pertama dari Visimaster adalah pembuatan web seorang pakar media Indonesia, waktu itu dibayar Rp. 245.000,- untuk pembuatan web termasuk desain, hosting, dan domainnya. Namun, dibalik itu semua ternyata harga bukan menjadi persoalan, menariknya pemesan web tersebut adalah sosok yang vocal di Yogyakarta. Sehingga dari sanalah harapannya dapat memunculkan kekuatan pemasaran dari mulut ke mulut. Ternyata benar, tiga rekan pakar media tersebut akhirnya memesan web ke Visimaster, dengan harga yang lebih tinggi.
Taktik yang digunakan atas pesanan web seorang pakar media tersebut, ditawarkan untuk membuatkan media download online untuk ratusan tulisannya dalam bentuk PDF. File-file tersebut diberi keterangan nama website dan desainernya.
“Saya menyebut konsep pemasaran dengan gurita media. Artinya file-file yang disebar tersebut bermanfaat bagi masyarakat dan bisa di download secara gratis. Tulisan-tulisan tersebut beredar dari warnet ke warnet lain, sehingga secara otomatis cara ini mendukung promosi saya,” katanya.
Iapun juga menjalankan prinsip spiritual marketing, artinya dalam kompetisi yang makin kompetitif ini pengusaha dan perusahaan harus berpikir memberi manfaat dahulu kepada pasar dengan ikhlas, selanjutnya ia dapat memasarkan produknya. Prinsip Ipan ini ternyata relevan dengan strategi Google dalam memasarkan produk Google Adword dan Google Adsense, yang berusaha menyebarkan iklan-iklan blog dan web siapapun, dengan tawaran dan imbalan. Dengan cara ini respon pasar sangat kuat karena iklan-iklan kecil ini menggurita ke banyak media online secara otomatis.
Ia mengaku banyak mendapat inpirasi dari sistim pemasaran Google yang lebih mengutamakan dari mulut ke mulut dari pada memasang baliho besar dan iklan ratusan juta seperti yang diterapkan Yahoo waktu itu. Dianggapnya bahwa kondisi Indonesia yang belum sepenuhnya memahami value website sebagai kekuatan komunikasi bisnis yang handal, justru sebagai peluang mengedukasi masyarakata sambil menawarkan benefit dari produk websitenya.
Ia menambahkan untuk memulai usaha tidak harus dengan komputer yang canggih namun taktik mendekati pasar yang harus canggih.
Nama Ipan kemudian dikenal luas oleh para pengguna dan pemerhati internet. Dua tahun terakhir ia dipercaya menjadi pembicara dan narasumber lebih dari 40 even. Meski demikian ia tak pernah sombong. Ia menganut sebuah falsafah dalam mencari inspirasi bisnis, yaitu menjaga dengan kuat segala kesederhaannya agar mampu menjalin hubungan dengan berbagai pihak tanpa harus terbebani penampilannya.
Menurutnya, inspirasi itu kadang muncul dari warung angkringan dan pasar barang bekas, di Yogya terkenal dengan nama Pasar Klitikan. Pertemuannya dengan pedagang yang sering mengeluh karena penjualannya sepi, juga pemilik usaha yang sulit memacu anak buahnya dalam menjual barang, ternyata memunculkan ide dalam mencari solusi-solusi untuk dijadikan tema-tema dalam tulisan dan materi saat diundang menjadi narasumber. Hal inilah yang membuatnya dipercaya menjadi salah satu fungsionaris Kadin Sleman. Sebagai pengurus ia bertugas mendampingi dan memacu peningkatan UMKM di Sleman, demi peningkatan sektor riil di negeri ini.
Dari kesederhanaan pulalah, ide-idenya sebagai desainer website muncul. Ipan pun sering memberikan masukan kepada pemesan website, agar desain dan fitur website karyanya selalu memberikan nilai customer oriented sehingga website kliennya mampu begitu dekat dengan masyarakat dalam waktu yang relatif singkat.
Menurut Ipan, sukses seseorang di bidang IT bukan karena ia memiliki memiliki pengetahuan lebih di bidang IT. Seorang web bisnis yang mempunyai karakter kuat biasanya memiliki kemampuan dalam pendekatan marketing yang kuat pula. Jika ia hanya mengandalkan pendekatan IT saja, maka biasanya website akan berhenti setelah ia mampu menginstal di hosting.
“Dengan pendekatan marketing, maka web bisnis setelah mempublikasikan web nya ia perlu berupaya agar websitenya bisa dekat dengan perilaku masyarakat sehingga perlu penerapan online marketing misalnya mengoptimalkan SEO (Seacrh Engine Optimization), survei secara online, dan analisa minat produk sekaligus kepuasan pelanggan,” kata Ipan.
Ia berpesan dalam memulai usaha sebaiknya berinvestasai dulu dalam bentuk skil dan kompetensi, bukan mengutamakan pinjaman modal dari bank, bahkan hindari pinjaman bank. Karena skil adalah modal yang tahan lama dan sanggup mendatangkan modal dana. Jika pengusaha mempunyai manajerial yang baik, maka tawaran kerjasama investor bisa datang dengan sendirinya. Modal dana yang besar tanpa skil yang baik, maka modal dana bukannya bertambah namun justru semakin lama-semakin tipis karena tidak mampu mengelolanya.
Sumber: Majalah Pengusaha Muslim